DEPOK — Demisioner Ketua Pimpinan Komisariat (PK) IPNU Al-Nahdlah, Muhammad Alfatih Panatagama, kembali menorehkan prestasi luar biasa yang mengharumkan nama pesantren dan organisasinya. Santri Madrasah Aliyah Al-Nahdlah, Pondok Petir, Bojongsari, ini berhasil diterima di lima perguruan tinggi bergengsi, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berkat kerja keras, ketekunan belajar, dan semangat organisasi yang melekat dalam dirinya.
Sebagai Ketua IPNU PK Al-Nahdlah 2024, Alfatih dikenal sebagai sosok pelajar yang aktif memajukan kaderisasi, namun tetap berprestasi secara akademik. Di tengah kesibukan membina anggota IPNU di tingkat komisariat, ia berhasil lolos seleksi beasiswa Kerajaan Maroko melalui Kementerian Agama RI, diterima di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, serta mendapatkan beasiswa Bachelor of Business di Mahsa University Malaysia. Tak hanya itu, ia juga lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada program studi Hubungan Internasional, serta diterima dengan beasiswa di Institut Teknologi Sains Bandung untuk program studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
“Alhamdulillah saya lolos di sejumlah perguruan tinggi berkat usaha keras, doa, dukungan orang tua, dan selalu optimis,” ujar pemuda kelahiran Bogor, 17 Oktober 2006 ini dengan rendah hati, Sabtu (6/7).
Kesuksesan Alfatih tak datang begitu saja. Sejak dini ia sudah terbiasa mengasah diri dalam belajar, terutama di bidang kitab kuning dan bahasa Arab. Ia tercatat sebagai Juara 1 Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Kota Depok cabang Ushul Fiqh tahun 2023, Juara 2 MQK Yayasan Darussalam cabang Fiqih tahun 2024, dan pernah menjadi peserta MQK tingkat Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya unggul di bidang keagamaan, Alfatih juga berprestasi di bidang bahasa. Ia meraih Juara 3 Nasional Lomba Bahasa Arab NS2O Gypem 2024 serta menyabet medali emas Bahasa Inggris Tingkat Nasional O2SN Gypem 2024.
“Dalam membaca kitab kuning dan bahasa Arab saya menemukan kesenangan tersendiri. Semoga ilmu yang saya raih bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Selain cemerlang di akademik, Alfatih juga dikenal aktif berorganisasi. Ia pernah menjabat Ketua Pimpinan Komisariat (PK) IPNU Al-Nahdlah pada 2024, sekretaris Departemen Bahasa IPNU Al-Nahdlah, relawan BAZNAS, serta pendiri Komunitas Ngajibareng pada 2025.
Pengalaman organisasinya meliputi peserta Raimuna Cabang Kota Depok, peserta terpilih nasional EKSPRESI Baznas, peserta Bahtsul Masail Se-Jabodetabek dan Se-Jawa Madura, hingga delegasi muda Indonesian Youth SDGs Summit.
Bahkan, Alfatih sempat menjadi pelajar terpilih nasional dalam FPU Conference 6, anggota Pelajar Penggerak Merah Putih, serta aktif di Divisi Dakwah dan Class Support Value of Islam.
Saat ini, Alfatih tengah fokus mempersiapkan keberangkatannya ke Maroko sebagai penerima Beasiswa Kerajaan Maroko. Persiapan yang ia jalani antara lain penerjemahan dan legalisasi dokumen, pengurusan paspor dan visa, hingga memperkuat kemampuan bahasa Arab dan mental.
“Saya ingin memperdalam pemikiran Islam klasik dan kontemporer, bahasa Arab, fikih, serta memadukan Islam dengan kehidupan global modern,” ujarnya.
Ia pun menegaskan cita-citanya untuk membawa dampak positif bagi masyarakat melalui pendidikan, advokasi lintas budaya, penguatan literasi Islam moderat, kerja-kerja sosial, hingga kontribusi dalam diplomasi luar negeri Indonesia.
Santri muda multitalenta ini menjadi bukti nyata bahwa santri bisa berprestasi di kancah nasional dan internasional, tetap berpegang pada tradisi pesantren, namun mampu menjawab tantangan zaman.
“Semoga langkah saya ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman santri lainnya untuk tidak pernah berhenti belajar dan berkontribusi untuk umat dan bangsa,” pungkasnya.